Ada yang tau kepanjangan dari OJK? Ada yang tau dengan istilah Fintech?

Sebagai millenials yang hidup di era Revolusi Industri 4.0 kita harus tau dengan dua istilah diatas.

Nah, beberapa waktu yang lalu KemenKominfo dan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengadakan kongkow-kongkow asik bertajuk Pojok Literasi : Financial Technology Yang Ramah Bagi Millenials. Kegiatan ini berlangsung di Cafe Potret yang merupakan salah satu spot hits di Kota Medan.

Selain lokasinya yang hits para narasumber yang dihadirkan adalah orang-orang top dan juga gak kalah hits yaitu Ibu Nike Widyastuti (Sekjen Kominfo RI), Ibu Septriana Tangkary (Direktur IKPM KemenKominfo), Ibu Sondang Martha Samosir (KA Dep Literasi dan Inklusi Keuangan OJK) dan Bang Melvin Mumpuni CFP (Founder dan CEO Finansialku).

Acaranya cukup ramai, bukan hanya dihadiri oleh para blogger, tapi juga dihadiri oleh para mahasiswa, yang nantinya setelah mengikuti kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ALIKA yaitu Agen Literasi Keuangan seperti yang disampaikan oleh Ibu Sondang dari OJK.

Nah dari kegiatan tersebut berikut beberapa hal penting yang ingin saya share agar dapat mengedukasi kita semua khususnya terkait dengan OJK dan Fintech. Mari kita kupas satu persatu.

Yang pertama, OJK adalah singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan yaitu sebuah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan undang-undang yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam sektor jasa keuangan baik di perbankan, pasar modal dan sektor jasa keuangan seperti Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuagan Lainnya.

Singkatnya tugas utama OJK adalah mengatur, mengawasi, melindung industri keuangan perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank.

Yang kedua, Fintech atau finansial teknologi adalah sebuah aplikasi pengelolaan/perencanaan keuangan, sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan.

Era teknologi saat ini membuat segala aktivitas kehidupan masyarakat menjadi lebih mudah dan efektif yang dikarenakan peran dari dunia digital. Startup menjadi solusi dan menjamur diberbagai sektor tanpa terkecuali pada bidang fintech.

Inovasi yang ditawarkan fintech sangat luas dan dalam berbagai segmen, baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C (Business to Customer). Contoh jenis bisnisnya adalah
- Proses jual beli saham
- Pembayaran
- Peminjaman uang
- Transfer dana
- Investasi ritel
- Perencanaan keuangan
- dll
Add caption

Udah mulai paham kan? Tanpa disebutin produk-produknya, sadar gak sadar sebenarnya dalam keseharian kita sudah menggunakan fintech. Mau bayar tinggal klik tanpa perlu ngeluarin dompet lagi. Itulah yang disebut dengan finansial teknologi, selama ini kita nya aja yang gak tau istilahnya apa. Hehe

Nah, salah satu produk fintech yang menurut saya keren itu adalah Finansialku, sebuah portal perencana keuangan yang dikelola oleh perencana keuangan yang berkompeten, berpengalaman, dan tersertifikasi professional. Singkatnya kamu bisa berkonsultasi seputar finansial, bagaimana mengelola uang dengan benar. Aplikasinya juga sudah tersedia diperangkat selular.

Bang Melvin Mumpuni, CEO dan Founder Finansialku sedikit bercerita tentang awal mula ia mendirikan startup fintech ini. Pada hari pertama diluncurkan hanya memperoleh 2 views, namun saat ini sudah mencapai jutaan views.


Balik lagi ke OJK, jika teman-teman berurusan dengan fintech harap berhati-hati dalam memilih fintech yang akan kita gunakan. Karena diluar sana banyak sekali fintech yang belum mendapatkan izin tapi sudah beroperasi. Bahaya kan, kalau sampai salah pilih. Untuk itu teman-teman bisa cek di konsumen.ojk.go.id untuk melihat daftara fintech terpercaya yang sudah terdaftar di OJK.

Kemampuan literasi menjadikan kita menjadi lebih berhati-hati dan tidak mudah tertipu.

Intinya sih lagi-lagi kita harus menumbuhkan lagi budaya membaca. Akhir-akhir ini Indonesia sedang darurat membaca. Ada informasi yang tertulis dengan jelas terkadang masih aja ada yang tanya, kan kzl. Caption itu untuk dibaca, jangan buru-buru mencet kolom komentar. Ini tulisan di blog udah panjang awas aja masih ada yang gagal paham. (maap curhat hihi)

Terakhir, saya mau share tips kelola keuangan ala OJK.

Jadi gini, gunakanlah uang kamu jangan lebih dari porsinya. Aturan mainnya : 10% darurat, 20% tabungan, 30% bayar hutang, 40% biaya hidup. Di kalkulasikan dari total pendapatan ya.

Kalau melebihi dari porsinya sudah dapat dipastikan keuangan kamu lagi gak sehat. Contoh yang sering terjadi nih biaya hidup mencapai 50-60% atau hutang 40-50%. Wahh udah gawat itu, sudah saatnya kamu memperbaiki kembali pengelolaan keuangan kamu.

Dan hal yang terpenting lainnya kalau nabung jangan tunggu sisa, karena definisi nabung itu sisih bukan sisa. Paham? Good. Hehe

Segitu aja cuap-cuap nya kali ini, see you in the next my blog post!


Tags: eventtravel

Posting Komentar

0 Komentar

Langsung ke konten utama